January 13, 2025

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI TERHADAP PERKEMBANGAN GEN ALPHA

3 min read
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI TERHADAP PERKEMBANGAN GEN ALPHA
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI TERHADAP PERKEMBANGAN GEN ALPHA

Semua anggota masyarakat memiliki karakter yang berbeda, yang dibentuk sejak lahir. Lingkungan masyarakat atau tempat tinggal seseorang dapat memengaruhi karakter mereka. Pembentuk karakter positif cenderung menunjukkan perilaku yang positif, sementara pembentuk karakter negatif cenderung menunjukkan perilaku yang buruk. Karena gen Alpha masih kekurangan moralitas, sikap, dan karakter, dan mereka mudah terpengaruh oleh perubahan sosial di era digital, pendidikan karakter bagi gen Alpha tidak hanya memerlukan pengetahuan tetapi juga perasaan dan perilaku yang baik (moral action). Fokus utamanya tidak hanya pada pemahaman tentang apa yang benar dan salah, tetapi juga pada membangun kebiasaan yang baik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter sangat penting untuk membentuk generasi-generasi selanjutnya, khususnya Generasi Alpha. Saat ini, Generasi Alpha menghadapi berbagai tantangan yang berasal dari era digital dan globalisasi yang terus berkembang. Karakter yang harus dimiliki oleh Generasi Alpha telah mengalami penurunan selama era globalisasi ini, dan bahkan Generasi Alpha cenderung lupa norma-norma negara karena mereka lebih mengutamakan negara lain daripada negara mereka sendiri. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang efektif diperlukan untuk membentuk sifat moral yang baik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang tepat. Diharapkan bahwa seseorang yang menerima pendidikan karakter dapat membantu gen Alpha mengembangkan kesadaran, kepedulian, dan komitmen terhadap nilai kebajikan.

Karakter adalah istilah yang mengacu pada cara seseorang bertindak terhadap situasi secara moral. Perilaku seperti bersikap baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati, dan mengamalkan nilai-nilai karakter lainnya dapat dilihat dalam perilaku nyata seseorang. Meskipun perspektif Islam sangat terkait dengan iman dan ihsan, itu sejalan dengan Aristoteles, yang mengatakan bahwa karakter terbentuk dari kebiasaan yang dilakukan secara teratur. Selain itu, sangat penting bagi anggota keluarga untuk berkomunikasi satu sama lain. Percakapan ini membantu orang tua memahami anak mereka dan merencanakan masa depan bersama, memberikan inspirasi.

Nilai agama dan moral sangat penting dalam kehidupan. Dengan menanamkan nilainya sejak dini, anak dapat mencapai kematangan perkembangan terbaik. Salah satu masalah besar yang dihadapi Generasi Alpha adalah kemerosotan moral yang disebabkan oleh banyak hal, seperti pengaruh lingkungan. Anak-anak generasi Alpha seringkali tidak memiliki pengawasan yang memadai dari orang tua saat mereka menggunakan perangkat elektronik secara mandiri. Jadi, gen Alpha dapat mengakses berbagai situs dan aplikasi tanpa memahami efek positif atau negatif yang dapat memengaruhi perkembangan gen Alpha.

Generasi Alpha sangat membutuhkan pendidikan karakter karena mereka mudah terbawa arus. Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini agar dapat menjadi kebiasaan yang tertanam dalam gen Alpha. Ini dapat dimulai dari lingkungan keluarga dengan membiasakan anak dengan sifat-sifat dan kebiasaan yang mendukung pembentukan karakter mereka. Selain itu, pendidikan karakter di sekolah sangat penting. Sekolah adalah tempat kedua bagi Generasi Alpha untuk belajar dan mencontoh orang-orang di sekitar mereka.

Pendidikan karakter memiliki peran strategis dalam membentuk kepribadian Generasi Alpha, yang tidak hanya sebagai generasi penerus tetapi juga sebagai pelaku perubahan di masa depan. Dengan pendidikan karakter, mereka diajarkan untuk mengembangkan sikap tanggung jawab, integritas, dan empati yang menjadi dasar dalam menghadapi tantangan global. Selain itu, pendidikan karakter berperan dalam menanamkan nilai-nilai moral yang memperkuat toleransi terhadap keragaman budaya. Proses ini juga membantu menciptakan individu yang tangguh, kreatif, dan mampu bersaing di era globalisasi. Dengan demikian, pendidikan karakter tidak hanya membangun perilaku individu tetapi juga meningkatkan peradaban bangsa agar lebih kompetitif di pasar global.

Ditulis oleh :

Avina Pinky Firu Ananda (202410370110141)

Program Studi Informatika, Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas No.246

[email protected]